Logo RPGFID

Our Journey 20.240

Universa i Lingua: Pola Kalimat

RPGFID > Dunia Lain > RPN > OJ > UiL
Halaman utama | Cerita | Tokoh | Guard-i-ru | Statistik | Elemen | Líghtran | Karsh | Universa i Lingua | Staff | Tales of the Untold Journey | RPG OJ | Combo i Magus | Versi
Pengantar | Pola Kalimat (1)

<updated! 08/02/2006>

Nah, setelah di ulasan sebelumnya kita mengetahui dasar-dasar UiL, kini saatnya membuat kalimat! Bagaimana sih susunan kalimat dalam UiL? Apakah sama dengan bahasa Indonesia? Simak terus!

Sebelum kita mengenal bagaimana cara menyusun sebuah kalimat, ada baiknya kita mengetahui polanya dulu. Dahulu, pola Rèctannian sebagai akar bahasa UiL adalah PKOS. Akhirnya, karena dirasa terlalu sulit, baik Rèctannian maupun UiL sekarang menggunakan pola yang sama, yaitu SPOK, sekalipun K bisa dipindah ke mana-mana.

Contoh awal. Kalimat Èsth qu dèstin shalla vârh sthæst thúmn (judul tema Zhaxmâr) berarti nasibku akan membawaku ke sana. Subjek kalimat itu adalah èsth qu dèstin (nasibku), predikatnya adalah shalla vârh (akan membawa), objeknya adalah sthæst (aku), dan keterangannya adalah thúmn (ke sana). Kata thúmn bisa dipindah ke mana pun, walaupun sebenarnya akan lebih indah jika keterangan ditaruh di awal atau di akhir kalimat.

Nah, setelah mengetahui pola kalimat, saatnya menyusun kalimat! Tapi, sebelum itu, kita harus tahu cara menyusun sebuah frase lebih dahulu. Bagi yang belum tahu atau lupa, frase adalah gabungan dua atau lebih kata yang menduduki satu buah fungsi dalam kalimat dan tidak menimbulkan arti baru (bedakan dengan idiom). Nah, dalam UiL, pada dasarnya frase dibentuk dengan beberapa kata biasa (kata benda, kata sifat, dsb.) ditambah kata penjelas, jika perlu. Ini yang akan kita pelajari berikut.

Kata Penjelas

Ada banyak sekali kata penjelas dalam UiL. Walaupun demikian, mereka memiliki pola yang nyaris sama, yaitu pola MD. Lebih lengkapnya, keterangan + kata penjelas + yang diterangkan. Wah, ini agak beda dengan bahasa Indonesia nih... Kita akan pelajari satu-satu, pelan-pelan.

Nun

Nun pada dasarnya digunakan untuk membentuk kalimat negatif. Ia bisa diletakkan di mana saja, sehingga nun juga meluas untuk membentuk kalimat penyangkalan. Kalau membentuk kalimat negatif, nun biasa diletakkan di akhir kalimat atau menempel pada predikat. Kalau membentuk kalimat penyangkalan, nun biasa diletakkan menempel dengan suatu kata yang disangkal.

Ambil contoh sederhana saja. Kalimat Zhèst, ignas un halla èxum-nun i èsth secara harafiah berarti Aku merasa tidak benci lagi. Perhatikan kata yang dicetak tebal. Nun di sini membuat kalimat penyangkalan.

Untuk kalimat negatif, ambil saja contoh ini. Kalimat Shalla èsth vallin in uragi éx-münchoa nun berarti Aku tidak akan ragu lagi. Nun di sini membuat kalimat negatif. Kalimat ini bisa juga ditulis Shalla-nun (biasa disingkat shalnun) èsth vallin in uragi éx-münchoa.

Qu

Qu paling banyak dipakai, karena ia menunjukkan kepunyaan. Susunannya mirip dengan bahasa asing pada umumnya yang memakai pola MD. Ambil contoh, rumahku dalam bahasa Inggris dibaca my house, dalam bahasa Cina disebut wo de jia, dalam bahasa Jepang disebut watashi no ie. Kata de dalam bahasa Cina dan no dalam bahasa Jepang menjadi qu dalam UiL, sehingga rumahku menjadi èsth qu vârhna.

Pola untuk qu:

prönna subjek atau jawaban pertanyaan "milik siapa" + qu + kata benda

Sebenarnya ada cara lain untuk menunjukkan kepunyaan tanpa menggunakan qu. Polanya seperti ini:

förmal-nun i prönna objek atau jawaban pertanyaan "milik siapa" + "-" + kata benda

sehingga èsth qu vârhna bisa ditulis sthæst-vârhna. Cara ini sudah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari.

Selain untuk menunjukkan kepunyaan, qu juga bisa membentuk anak kalimat penjelas yang menerangkan kepemilikan. Artinya kurang lebih sama dengan yang dalam bahasa kita. Contoh, kalimat Èsth il humanum qu rollum-nun vèst yang berarti Dulu aku adalah manusia yang tidak punya peran apa-apa.

I

I menjelaskan kata benda yang mengikutinya. I sendiri tidak punya arti. Ini bukan I (saya) dalam bahasa Inggris lho ya!

Pola untuk i:

kata sifat atau jawaban pertanyaan "bagaimana" + i + kata benda

Contoh, frase horréa i iylnas berarti saat-saat bahagia. Horréa adalah kata sifat, iylnas adalah kata benda.

Hati-hati, jika penjelasnya adalah anak kalimat yang menerangkan sifat, pengganti kata yang dalam bahasa kita adalah i, bukan qu. Contoh, kalimat Orang yang pemalas itu adalah kawanku diterjemahkan sebagai Humanum-it i zalnía-èst il sthæst-fragnium èst.

Kalau diapit dua kata benda, i memiliki arti atau. Kalau lebih, ikuti saja cara penggunaan kata atau dalam bahasa Indonesia. Pola untuk sifat ini:

kata benda 1, kata benda 2, kata benda ... + i + kata benda N

Contoh, Hoshiro i Èxsharaèn berarti Hoshiro atau Èxsharaèn.

Il

Il paling banyak memiliki fungsi. Kita tilik satu per satu.

Il bisa berfungsi seperti i untuk menerangkan sesuatu, hanya saja polanya terbalik. Bagi yang bandel, dan bagi yang baru belajar, kadang-kadang il bisa tertukar dengan i. Pola il ini:

kata benda + il + kata sifat atau jawaban pertanyaan "bagaimana"

Jadi, horréa i iylnas bisa ditulis iylnas il horréa, walau bentuk ini sudah tidak lazim lagi dipakai.

Il bisa juga menerangkan tempat. Padanannya dalam bahasa kita adalah di. Boleh juga digunakan untuk menerjemahkan ke. Polanya:

kata benda + il + keterangan tempat atau jawaban pertanyaan "di mana"

Contoh, kalimat Unita il dargna shalla illan fæst yang berarti Semuanya akan tertinggal di belakang.

Il juga digunakan untuk menyatakan kuantitas, namun bukan dalam jumlah nyata. Misalnya, untuk menyatakan banyak, sedikit, lebih, kurang, kita menggunakan il. Polanya:

kata petunjuk bilangan + il + kata benda

Contoh, èxshna il humani berarti banyak orang. Lho, bukannya èxshna itu kata untuk menggantikan satu juta atau triliun? Memang, tapi kata itu akhirnya juga digunakan untuk menyatakan jumlah tak terkira.

Jika melekat di kata kerja, il berfungsi memasifkan kata itu. Il ini bisa ditaruh di belakang atau di depan kata kerja. Contoh, kalimat Èst-il varrha surrnth qu il-dèstûm ènst volma Dèathun? yang berarti Apakah karena kami ditakdirkan untuk menghadapi Kematian?. Il-dèstûm atau dèstûm-il, sama saja.

Terakhir, pada kalimat sederhana biasa, il berfungsi mirip to be dalam bahasa Inggris. Arti harafiahnya adalah adalah. Polanya:

subjek + il + predikat

Contoh, Èsthaèn il Hoshiro èst berarti Saya adalah Hoshiro.

Kata petunjuk (ini dan itu)

Mudah saja, untuk membedakan ini dan itu, UiL memberikan akhiran -is untuk ini dan -it untuk itu, yang dilekatkan pada kata yang ditunjuk. Gampangannya, -is digunakan untuk menunjuk lokasi yang dekat (dari pembicara), -it digunakan untuk menunjuk lokasi yang jauh (dari pembicara). Polanya:

yang diterangkan + -is/-it

Kalau ini dan itu menempati posisi subjek (seperti pada kalimat Ini adalah sapi), mereka berubah menjadi mis dan mit. Kalau yang dimaksud di sini dan di sana, tinggal tambahkan -il di belakang mis dan mit.

Kata penutup kalimat (kata penunjuk waktu)

Kata penutup kalimat sangat berguna untuk menentukan kapan kalimat itu terjadi. Gampangannya, kata penutup kalimat adalah petunjuk tense. Nah lho!

Sebelumnya, kita bahas dulu tense yang ada dalam UiL. Mirip seperti bahasa Inggris, UiL mengenal hanya tiga tense utama, yaitu past, present, dan future. Dua tense penjelas adalah progressive dan perfect. Untung saja UiL tidak membuat perubahan kata kerja seperti yang terjadi dalam bahasa Inggris. Kata petunjuk tense ini diletakkan di akhir kalimat. Jadi, untuk menentukan kapan sebuah kalimat terjadi, amatlah penting mendengarkan perkataan seorang Gaia dari awal hingga selesai.

Nah, apa saja kata penutup kalimat itu? Tergantung tense, sebenarnya. Jadi, untuk past (kejadian di masa lalu), kata penutup kalimat yang digunakan adalah vèst (dulu). Untuk present (kejadian di masa sekarang), èst (sekarang). Untuk future (kejadian di masa depan), fæst (akan). Untuk progressive (kejadian di masa sekarang yang masih berlangsung sampai saat dibicarakan), mèst (sedang). Untuk perfect (kejadian di masa lalu yang sudah selesai saat dibicarakan), hæst (sudah). Perhatikan saja kata bahasa Indonesianya, tinggal menerjemahkannya ke dalam UiL.

Lalu, bagaimana menerjemahkan dua atau tiga tense yang bertemu satu sama lain ke dalam UiL, misalnya, tense Past Progressive (kejadian yang sedang terjadi di masa lalu)? Mudah saja, gabungkan semua kata penunjuk waktu. Jadi, untuk tense Past Progressive, kata penutup kalimatnya adalah mèst-vèst. Atau, jika memang pendengar sudah tahu kapan kalimat itu terjadi, cukup kata tense penjelas saja, yaitu mèst (sedang) atau hæst (sudah).

Sekarang mengenai penggunaan. Èst biasanya dihilangkan apabila kalimat itu bukan kalimat berita atau mengandung sesuatu yang cukup penting untuk diberitakan. Fæst sudah jarang digunakan karena sudah ada kata penunjuk waktu masa depan, yaitu shalla. Jika dalam satu paragraf ada beberapa atau semua kalimat yang tense-nya sama, hanya kalimat pertama yang membutuhkan kata penutup kalimat. Sisanya opsional, boleh diberi boleh tidak.

Kata bantu predikat (modal)

Modal cukup berperan penting dalam pembentukan kalimat, terutama untuk menentukan sifat kalimat itu. Ini mengikuti aturan bahasa Inggris. UiL mengenal beberapa modal: halla atau harus dan shalla atau akan, malla atau boleh, dan challa atau bisa. Ini digunakan setelah subjek. Jadi, polanya:

subjek + modal + ...

Imbuhan

Imbuhan, sama seperti dalam bahasa kita, amat menentukan jenis kalimat itu, apakah dia aktif atau pasif. Kita ulang dulu jenis imbuhan. Kalau ditambahkan di awal kata, namanya prefiks. Kalau di tengah, infiks. Kalau di akhir, sufiks. Kalau kombinasi keduanya atau ketiganya, konfiks. UiL hanya mengenal sufiks saja, karena semua imbuhan diletakkan di akhir kata kerja. Nah, apa saja imbuhan dalam UiL?

Sebelumnya, kita perlu tahu bentuk kata kerja yang telanjang, alias belum ditempeli apa-apa. Kenapa kita perlu tahu hal ini? Yah, karena setelah ini, kata kerja akan banyak ditempeli sesuatu, misalnya il, nun, dan banyak lagi. Nah, dahulu belum ada kesepakatan akan hal ini, maka Departemen UiL Gaia memutuskan mengumpulkan ulang semua kata kerja yang ada, merombaknya menjadi satu bentuk telanjang, dan merilisnya kembali untuk umum. Sekarang, semua kata kerja telanjang memiliki bentuk yang sama, yaitu berakhiran âm atau ûm.

Nah, bila suatu kata kerja mendapat akhiran, akhiran âm atau ûm ini menghilang, digantikan akhiran itu.

Untuk imbuhan me- yang artinya banyak itu, UiL menggunakan kata kerja telanjang. Jadi, semua kata kerja telanjang dianggap kata kerja aktif. Contoh, makan atau memakan diterjemahkan mannaâm.

Untuk imbuhan di- yang memasifkan, seperti sudah dijelaskan di atas, UiL mengunakan akhiran -il atau awalan il-; keduanya sama saja. Contoh, dimakan menjadi manna-il.

Untuk imbuhan ter- dan ke-an yang bersifat pasif (misalnya terkena, kejatuhan), UiL menggunakan akhiran -il ditambah -u: jadinya -il-u. Contoh, termakan menjadi manna-il-u.

Untuk imbuhan -an, pe-an, dan per-an yang bersifat membendakan kata kerja atau kata sifat, UiL menggunakan akhiran -um atau -us untuk bentuk tunggal dan -a atau -i untuk bentuk jamak. Contoh, makanan menjadi mannaum (tunggal) atau mannaa (jamak).
Panduan mengenai bentuk tunggal dan jamak akan diterangkan setelah ini.

Untuk imbuhan -er atau -or dan pe- yang berarti orang yang, UiL menggunakan akhiran -i-ru. Contoh, pemakan menjadi manna-i-ru.

Imbuhan se- yang berarti satu diterjemahkan sebagai in- (ingat kata satu?) dalam UiL, yang langsung diikuti kata benda tunggal. Contoh, seorang menjadi in-humanum. Kata yang terbentuk dengan cara ini dianggap sebagai kata penunjuk bilangan, sehingga untuk menggunakannya diperlukan bantuan il.

UiL tidak mengenal imbuhan perintah seperti -kan (lakukan), -lah (buatlah), -i (cabuti), dan imbuhan lain.

Jika ada imbuhan yang terlewatkan, mereka akan ditambahkan kemudian.

Kata Benda

Kata benda dalam UiL sebenarnya simpel saja; banyak yang mengambil bentuk Inggris ataupun Latin. Pembentukan kata benda pun fleksibel; kata kerja atau kata sifat bisa dibuat menjadi kata benda. Nah, yang akan dibahas di sini adalah bentuk kata benda.

Pada dasarnya, seperti bahasa Latin dan bahasa Inggris, UiL juga mengenal bentuk tunggal dan bentuk jamak untuk kata benda. Secara umum, bentuk tunggal suatu kata benda ditandai dengan akhiran -um atau -us. Sebagai contoh, kata orang (tunggal) adalah humanum, kata lulusan (tunggal) adalah graduatum, kata sihir (tunggal) adalah magus. Tidak ada aturan pasti mengenai penggunaan -um atau -us; terima saja jika kalian mendapatkan suatu kata benda tunggal dalam bentuk -um saja atau -us saja, atau bahkan keduanya (walaupun penggunaan komutatif -um dan -us amat jarang).

Untuk bentuk jamak, UiL menggunakan akhiran -a atau -i. Contoh, humanum bentuk jamaknya humani, graduatum bentuk jamaknya graduati, magus bentuk jamaknya magi. Tidak seperti bahasa Latin, UiL membebaskan penggunanya untuk menukarkan penggunaan -a dan -i menggantikan -um dan -us, karena seharusnya -um berpasangan dengan -a dan -us dengan -i. Jadi, humani juga bisa disebut humana, graduati disebut graduata, dan magi disebut maga. Walau begitu, penduduk Gaia sudah terbiasa dengan satu bentuk tertentu, sehingga Departemen UiL Gaia merasa tidak perlu membuatkan daftar kata benda bentuk tunggal dan jamak.

Walaupun terdengar diskriminatif, sayangnya, UiL mengenal pembedaan jenis kelamin untuk kata benda hidup. Untuk jantan, kata benda itu dibiarkan apa adanya, sedangkan untuk betina, UiL menambahkan akhiran -èn. Maka jelaslah mengapa Quésha memiliki pekerjaan primer Summön-i-ru-èn, karena ia seorang wanita.

Nah, dalam kalimat, jika kebetulan subjeknya sudah jelas menyatakan jenis kelamin kata benda tersebut, aturan ini tidak berlaku. Hanya jika subjek kalimatnya tidak jelas, aturan pembedaan kata benda hidup ini baru digunakan. Misalnya, kalimat Dia (l) adalah seorang ksatria ditulis Asn il Xâtrium èst dan kalimat Dia {p} adalah seorang ksatria ditulis Èsn il Xâtrium èst. Bandingkan dengan kalimat Penyihir {l} itu sedang bertarung melawan penyihir {p} lainnya yang ditulis Sörcerr-i-ru-it farshûm vèrsus xandhium i Sörcerr-i-ru-èn mèst.

Kata gabung

Tidak bisa dipungkiri lagi, kebanyakan kalimat adalah kalimat majemuk. Ini berarti kita harus mempelajari bagaimana cara menggabungkan dua kalimat. Mudah saja seperti bahasa Indonesia, tinggal tambahkan kata gabung di antara dua anak kalimat untuk membentuk sebuah kalimat majemuk. Polanya:

anak kalimat 1 + kata gabung + anak kalimat 2

Nah, sekarang, apa saja kata gabung itu? Kita tengok berdasarkan sifatnya.

Kata gabung untuk kalimat majemuk setara

Kita perlu review bahwa kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dimana kedudukan kedua anak kalimatnya setara, tidak menjelaskan anak kalimat yang lain. Ada berapa sih jenis kalimat majemuk ini?

Untuk kalimat majemuk setara yang menyatakan penambahan, kata gabungnya adalah dan, lagi, serta, dan sebagainya. UiL membuatnya mudah dengan hanya satu kata gabung: mar yang berarti dan. Sama dengan bahasa Indonesia, jika subjeknya sama (atau menunjuk benda yang sama), subjek pada anak kalimat boleh dihilangkan.

Contoh. Kalimat Orang itu adalah temanku dan dia seorang penyihir (wanita) diterjemahkan sebagai Humanum-it il sthæst-fragnium mar il sörcerr-i-ru-èn èst. Kata penutup kalimat cukup ditulis sekali, yaitu (sesuai fungsinya) di akhir kalimat.

Untuk kalimat majemuk setara yang menyatakan pemilihan, kata gabungnya adalah atau. UiL sudah mengenal kata atau dengan satu kata bantu yang sudah kita pelajari di atas: i. Kalimat majemuk ini cenderung berupa kalimat pertanyaan.

Contoh. Kalimat Anda boleh makan di sini atau minum di sana diterjemahkan Èsthun malla mannaâm mis-il i aquâm mit-il èst.

Untuk kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat, kata gabungnya adalah sehingga atau hingga. Padanannya dalam Uil adalah zhum.

Contoh. Kalimat Orang itu tersandung sehingga terjatuh diterjemahkan Humanum-it xilum-il-u zhum fèllé-il-u vèst.

Kata gabung untuk kalimat majemuk bertingkat

Sebenarnya, Èxshan sudah menulis beberapa aturan mengenai penggunaan kata gabung untuk kalimat majemuk bertingkat (KMB). Namun, rupanya ini belum selesai sepenuhnya. Saya mencoba mencari informasi mengenai KMB dalam bahasa Indonesia dan menyadari jenisnya amatlah banyak. Karena itu, saya kira penjelasan UiL cukup sampai di sini dulu. Saya akan berkonsultasi dengan Èxshan dan penduduk Gaia lainnya mengenai kata gabung KMB ini. Tunggu hasilnya dalam waktu dekat.

<bersambung...>

Copyright © 2005 RPG Fantasy Indonesia. All rights reserved.

Butuh peta? Silakan minta di sini:

Our Journey © 2003, 2004 Our Journey team. All rights reserved.

Universa i Lingua (Bahasa Umum) hanyalah bahasa fiktif dan tidak ada hubungannya dengan seluruh kejadian nyata.