Logo RPGFID

Our Journey 20.240

Fösh

RPGFID > Dunia Lain > RPN > OJ > Tokoh > Fösh
Zhaxmâr | Hoshiro/Èxsharaèn | Quésha | Xath | Ulotra | Karl | Zèrræ | Fösh | Lilíllth | Stãsh | Dhran(eff) | Zarâchn 14-M | Frugal | Myu | Mark | Joe | Zhârashq

<updated! 08/02/2006>

Karakter ini mungkin paling jarang disentuh selain Karl dan Zèrræ, namun akhir-akhir ini ia mendapatkan bagian yang cukup penting. Sebagai seorang calon Penjaga Negeri Orang Mati, kemampuannya meningkat sangat pesat dan cukup cepat. Bahkan, di bab 31, ia berhasil menuntaskan pekerjaannya seorang diri: dengan bantuan Dhranèff dan para penduduk Líghtran lainnya berhasil menumpas pasukan Xhazqun yang datang mengganggu. Nah, bagaimana sih kehidupan Fösh sebenarnya? Mengapa ia bisa menjadi calon Penjaga? Bagaimana kehidupannya sebelum bergabung dengan Trihörrèan?

History of Life

Bahkan sampai Our Journey mencapai bab 32, baru sekali kehidupannya diekspos (di bab 31). Itu pun hanya sebagian kecil. Nah, di sini Fösh bersedia memaparkan kehidupan masa kecilnya yang cukup keras.

Fösh adalah penduduk asli Xanâdhí. Ia dilahirkan pada tanggal 1 bulan 6 tahun 154791, membuatnya berumur 26 (menjelang 27) saat artikel ini ditulis. Ia adalah anak tunggal dan sejak kecil kedua orang tuanya tidak membiasakannya hidup manja seperti kebanyakan anak tunggal (yang anak tunggal jangan tersinggung ya, kebanyakan tapi tidak semua memang begitu).

Sejak kecil, bakat kegelapan sudah mulai muncul dalam dirinya. Ia dilahirkan saat terjadi gerhana matahari cincin, yang kebanyakan orang mengira kejadian alam biasa (pengetahuan mengenai gerhana matahari dan bulan sudah ada waktu itu). Itu melambangkan akan ada sedikit cahaya di dalam kegelapan yang menguasai hatinya. Dan rupanya itu benar, sekalipun hidupnya cukup keras dan menyedihkan.

Baru menginjak usia 5 tahun, ibunya meninggal tanpa alasan yang jelas. Banyak yang menduga karena dikutuk, ditenung, diracuni, dan alasan lain yang tidak mengenakkan. Bahkan, ada yang menuduh ibunya adalah korban praktek sihir ayahnya yang dikenal sebagai penyihir hitam terhebat di Xanâdhí saat itu. Praktis, tuduhan itu pun berimbas pada dirinya. Teman-temannya mulai menjauhinya, bahkan berbalik mengejeknya. Dua tahun ia hidup tanpa teman bermain kecuali ayahnya, yang menyadari tak dapat mendampingi Fösh lebih lama lagi. Selama dua tahun itu pula ayahnya mengajarinya sihir hitam sederhana yang dapat ia lakukan, dan Fösh dengan cepat menguasainya. Ia menjadi begitu lekat dengan ayahnya.

Namun, nasib akhirnya harus memisahkan mereka. Umur 7 tahun, ayahnya dijemput Penjaga Negeri Orang Mati untuk menjadi Penjaga baru di sana. Untuk mengelabui orang awam, ayah Fösh dibuat seakan-akan meninggal karena sakit. Ini justru memperparah keadaan karena kebanyakan orang mengira ia meninggal karena sihirnya sendiri. Fösh pun terkena imbasnya; ia dianggap anak orang jahat. Ia sempat nyaris saja diusir dari kota Xanâdhí jika paman dari ayahnya tidak menyelamatkannya. Bertahun-tahun Fösh jalani dalam tekanan penduduk kota yang masih mengecam dirinya dan keluarganya, bahkan keluarga pamannya pun terkena imbasnya. Ia tidak pernah bersekolah selama masa itu, namun untungnya bibinya adalah seorang guru, dan ia belajar dari bibinya. Dengan cepat ia menguasai banyak hal dan ia terus berlatih sihir hitam seorang diri (keluarga pamannya tidak ada yang menguasai sihir hitam). Ia tidak pernah keluar rumah sejak kepergian ayahnya. Seiring berjalannya waktu, orang mulai melupakan dirinya dan sejarah keluarganya yang semestinya tidak seburuk itu. Sesekali, ayahnya datang dan menghibur dirinya, memberitahukan kabar ibunya, dan mengajari sedikit tentang Negeri Orang Mati.

Umur 17 tahun, ia memutuskan tidak mengikuti jejak ayahnya sebagai penyihir hitam, sekalipun penyihir hitam sedikit-sedikit mulai diakui oleh penduduk Xanâdhí (terbukti dengan eksisnya Qarqal [bab 12] sebagai penyihir hitam pertama yang berani terang-terangan melakukan praktek sihir dan tinggal di wilayah Xanâdhí). Ia memutuskan tidak mendalami sihir hitam sampai ke akar-akarnya dan ingin menjadi orang biasa. Ia sudah melupakan dendam masa lalunya dan ingin menunjukkan kepada publik bahwa ia tidaklah seburuk yang mereka kira. Maka, atas persetujuan paman dan bibinya, ia mendaftar ke akademi dan menjadi seorang polisi.

Selama berada di akademi, ia mencoba mendekati orang-orang baru dengan menyamarkan keadaan dirinya. Ia tetap menggunakan nama Fösh, dan hanya sedikit orang yang ingat padanya. Memang ia tak dapat menyembunyikan bahwa ia adalah orang Pyur i Dâr saat mendaftar, namun perlahan ia meyakinkan kawan-kawannya bahwa ia tidaklah seburuk yang mereka kira. Sekalipun demikian, sifat-sifatnya masih menunjukkan demikian: ia cenderung pendiam, agak sulit mempercayai orang lain (karena selama ini ia tidak pernah bertemu orang lain selain keluarga barunya), cukup misterius dalam berbagai hal, dan banyak lagi. Akhirnya ia berhasil membangun kepercayaan pada beberapa orang, dan ia mendapatkan teman untuk pertama kalinya.

Di akademi, ia belajar begitu giat, bahkan ia selalu berhasil meraih peringkat pertama di semua hal. Ini juga yang membuat dirinya semakin bertambah kuat dan pengetahuannya semakin kaya. Ia sanggup meraih level 80 hanya dalam waktu dua tahun, walaupun setelahnya Ulotra datang dan membuat rekor baru. Dua tahun berselang, Ulotra mulai memasuki kehidupannya, dan ia pun terkejut bahwa Ulotra mau menjadi temannya, sekalipun elemen mereka berdua sangat bertolak belakang. Mereka sempat menjadi partner selama enam bulan sebelum akhirnya mereka dipisahkan. Beberapa tahun kemudian, Èxsharaèn masuk. Sekalipun ia tidak terlalu akrab padanya selama itu, akhirnya ia ikut terlibat dalam perjalanannya.

Sampai sekarang, ia masih terus belajar, apalagi menghadapi kenyataan bahwa ia adalah calon Penjaga berikutnya (bab 20). Dorongan untuk mempelajari sihir hitam, yang semula ia buang jauh-jauh, kembali dalam dirinya, dan akhirnya ia menerima kenyataan bahwa ia memang dilahirkan untuk itu. Mantra sihir yang ia kuasai pun sudah semakin banyak, sehingga orang-orang pun berbalik mengagumi kecerdasan dan kemampuannya. Akhirnya, perjuangan keras Fösh membuahkan hasil, walaupun ia tahu perjalanannya masih panjang dan lebih keras lagi.

Characteristics

Seperti yang sudah diduga, karena ia orang Pyur i Dâr, sifat-sifatnya cenderung gelap (lihat juga sifst-sifat orang Pyur i Dâr di artikel Elemen). Ia pendiam dan lebih suka menyendiri, omongannya cenderung rendah namun kata-katanya tajam, dan tidak pernah menganggap remeh lawan serendah apapun. Walaupun begitu, ia mengubah pandangan orang terhadap orang Pyur i Dâr. Ia tidak terlalu pendiam, terutama setelah mendapatkan kawan baru, walaupun terhadap orang baru ia masih pendiam. Amat jarang ia mengeluarkan kata-kata sensitif, kecuali jika ia benar-benar sangat marah (atau tranç dalam bab 31). Ia tak pernah menyombongkan diri atas kekuatannya, bahkan ia mau belajar dari orang lain yang ia anggap lebih bisa dari dirinya. Memang, sesekali sifat Dâr-nya muncul, namun ia mampu mengendalikannya.

Mengenai kelebihan terlibat statistik, sekilas statistiknya biasa-biasa saja. Namun, tak ada yang menduga bahwa ia memiliki level mantra A, bukan berarti bahwa ia sudah menguasai seluruh mantra, namun lebih-lebih karena kekuatan mantranya luar biasa, bahkan untuk mantra paling sederhana sekalipun. Jika marah, ia juga mampu mengeluarkan kekuatan yang jauh lebih besar, terutama saat tranç (kesurupan), sehingga level IP-nya pun digolongkan A. Setelah mendapatkan gelar Dâramâx i Xâtria (selepas bab 31) yang dianggap menjadi sècöndari i karsh-nya, kemampuannya (terutama kemampuan sihir) menjadi berkembang pesat.

Magi

Selain magi Dâr yang tak terkira jumlahnya (dari ketujuh macam magi, hanya magi Dâr dan Lír yang masih terus berkembang pesat, lainnya rata-rata tak terlalu pesat bahkan sudah berhenti berkembang), ia juga menguasai beberapa mantra umum Penjaga dan dua mantra utama Penjaga (dari enam). Karena ini, elemennya sedikit menggeser ke Dârlír, walaupun aura kegelapannya masih jauh lebih kuat.

Dâr i Magi (Mantra Dâr)

Saking banyaknya mantra Dâr, mantra Dâr (termasuk mantra Lír) tidak pernah diberi klasifikasi tingkatan seperti mantra elemen lainnya. Mantra Dâr dan Lír dapat dikuasai tanpa harus urut, selama orangnya mampu.

Fösh sendiri masih bingung mengingat-ingat mantra Dâr apa saja yang sudah ia kuasai sejauh ini (saking banyaknya), maka sementara bagian ini dikosongi dulu.

Cura i Magi (Mantra Penyembuh)

Sekalipun kelihatannya mantra penyembuh berelemen Lír, seluruh elemen memiliki mantra penyembuh, termasuk Dâr, dengan khasiat dan nama yang sama.

Level 1-10 golongan Cure, mengembalikan HP.

Level 11-20 golongan Régen, mengembalikan HP bertahap.

Golongan Pyurificati, menyembuhkan status mengganggu, level bervariasi.

IP qu Tech (Teknik IP)

Ini juga lumayan banyak dan biasanya muncul begitu saja, sehingga Fösh tidak ambil pusing memberinya nama. Malah, sebenarnya, ia tidak pernah sadar telah melakukan teknik IP tertentu, dan ini dapat dimaklumi jika ia berada dalam kondisi tranç.

Primari Guard-i-ru i Magi

Memang, karena tingkat kesulitannya luar biasa, Fösh baru menguasai dua dari enam mantra utama Penjaga. Alasan lain, ia tidak ingin meninggalkan kelompoknya terlebih dahulu, maka ia sengaja mempelajarinya lambat-lambat.

Spiritum i Dèstructa. Mantra ini membawa kematian langsung pada semua makhluk, tak terkecuali makhluk undead, jika berhasil. Walaupun terlihat seperti menghancurkan roh, sebenarnya mantra ini bekerja dengan mengirim roh tersebut ke Negeri Orang Mati. Tak ada mantra penangkal untuk mantra ini, menjadikannya satu-satunya mantra yang paling ditakuti bangsa Spirita. Tak ada level A untuk mantra paling dasar ini.

Fösh terlihat mendadak menguasai mantra ini, bahkan sebelum ayahnya datang dan memberinya buku panduan mantra-mantra Penjaga. Rupanya mantra ini ditanamkan dalam ingatannya tanpa sadar oleh ayahnya di masa lalu.

Dèathun Humani i Spirita. Mantra ini akan memanggil sejumlah roh dari Negeri Orang Mati. Jumlah dan kekuatan roh tergantung seberapa mahir orang tersebut menguasainya dan seberapa kuat dirinya. Roh ini kebal serangan fisik, sehingga untuk mengalahkannya hanya mantra yang sanggup. Mantra ini cukup sulit dikuasai karena tertulis dalam bahasa Illzhath dan pengucapannya harus betul.
Mantra level A hanya dikuasai Odin, bernama Dèathun Humani Spirita i Kingdöm. Seperti yang dipaparkan secara lengkap di bab 31, mantra ini memanggil sebuah kerajaan roh yang baru akan hilang jika rajanya terbunuh atau istananya hancur. Mantra ini sangat jarang dikeluarkan karena membutuhkan 1,5 juta MP (sebagai perbandingan, bahkan seorang Summön-i-ru level 300 hanya memiliki sekitar 1,2 juta MP).

Fösh menguasai mantra ini pertama kali lebih-lebih karena ia sedang dalam keadaan tranç, putus asa karena mengira dirinya akan mati (bab 31).

A. Mantra ini adalah mantra pendukung, dimana semua status merugikan (kecuali status level A) akan dihilangkan. Jeleknya, efeknya terbalik untuk orang Lír, entah murni atau tidak, dan musuh pun dapat menerima efek mantra ini selama ada dalam jangkauan.

Mantra ini dicoba Fösh saat Xath dan Baldwin terkena racun hebat Archmichri dalam perjalanan menuju Fanun (bab 34). Hasilnya masih belum optimal.

Rèquièm. Mantra ini adalah mantra terakhir dan belum dikuasai Fösh, namun namanya sempat disebut menjelang akhir bab 36 karena Èxsharaèn berhasil melakukannya tanpa belajar. Mantra ini sebenarnya adalah kebalikan mantra Spiritum i Dèstructa, dimana mantra ini akan menenangkan jiwa yang terluka sebelum roh itu sendiri yang akan pergi ke Negeri Orang Mati. Mantra ini paling jarang berhasil dirapal Penjaga karena syarat utamanya adalah harus dirapal dari hati yang tulus. Khusus orang Dâr, mantra itu tertulis dalam bahasa Illzhath terhalus, sementara untuk orang Lír mantranya tertulis dalam bahasa Spirita. Walaupun demikian, isi mantra ini dapat berubah-ubah, asalkan intinya membebaskan jiwa yang terbelenggu.

Statistics

Level sekarang: 90 (sampai bab 36)

Primari, Sècöndari i karsh: Pölisia, Dâramâx i Xâtria

Primari Guard-i-ru Magi i Lèvel: 2/6

EXP next level
631791168
IP-LVL
A
M-LVL max
A
Elemen
Pyur i Dâr
Max HP
147757
Max MP
17115
STR
225
ATP
161
ATP‰
802
CHC
202
CON
844
DFP
332
DFP‰
786
EVA‰
412
MGA
139
MGA‰
774
MCH
350
MCO
793
MGR
269
MGR‰
863
MVA
619
AGL
1138
VIT
826
FOR
539
GUT
706
INT
695
IQ
144
EQ
104
SQ
178

From the Author...

Semula karakter Fösh hanya aku tampilkan sebagai tokoh tambahan saja, mengingat level Èxsharaèn dan Xath terlalu kritis untuk ditemani Ulotra sendirian. Belakangan, akhirnya ia mendapatkan peran yang tidak kalah pentingnya dengan Trihörrèan, malah tampaknya ia jauh lebih kuat.

Selama perjalanan, karakter ini tampak cukup pendiam, jarang berbicara. Kukira ia juga ingin berteman baik dengan kelompok Èxsharaèn, namun dalam cerita dia lebih banyak sendirian. Akhirnya, aku carikan teman baru yang mau menerimanya, dan muncullah Dhranèff dalam kehidupannya. Bahkan, di bab 31 yang akan rilis nanti, ia dapat bekerja sama baik dengannya; suatu hal yang jarang ia lakukan dengan orang baru. Yah, paling tidak ia sudah tidak sendirian lagi sekarang. Mungkin setelah ini sifatnya akan berubah pelan-pelan, dan bukannya tidak mungkin elemennya juga bergeser ke Dârlír.

Tentang Ramalan yang dijatuhkan pada kelompok Èxsharaèn, kukira dia tidak akan terkena pengaruhnya. Dia mempunyai kemauan yang kuat untuk bersatu, dan mungkin saja dia akan mematahkan Ramalan itu. Dia tak mungkin mati sebelum dirinya menjadi Penjaga; dia juga tak pernah berpikiran untuk pulang dan menjalani kehidupan seperti biasa (bahkan ia ingin meninggalkan kehidupan lamanya). Yah, hanya saja kehidupan abadinya sebelum dipanggil akan banyak mengusik dirinya, terutama di bagian penutup Our Journey yang masih jauh berselang. Di satu sisi, ia ingin melawan takdirnya dan hidup seperti orang biasa; di sisi lain, ia ingin berkumpul kembali dengan ayah dan ibunya, dan jalan satu-satunya menuju ke sana adalah dengan mengikuti takdirnya menjadi Penjaga.

Well, mungkin karakter ini adalah karakter yang memiliki sejarah dan masa depan paling kelam yang pernah aku buat, namun paling tidak Fösh telah membuktikan satu hal: Tidak semua orang Dâr benar-benar jahat; pastilah masih ada sebersit kebaikan dalam hatinya, dan Fösh merindukan hal itu. Ia telah berhasil menunjukkan dirinya sebagai orang Pyur i Dâr sejati, dan ia akan terus bertahan demikian. Semua jerih payah dan kemalangannya akan dibayar kelak di kehidupan kedua yang kekal.

Copyright © 2004 RPG Fantasy Indonesia. All rights reserved.

Butuh peta? Silakan minta di sini:

Our Journey © 2003, 2004 Our Journey team. All rights reserved.