Logo RPGFID

Our Journey 20.240

Hoshiro/Èxsharaèn

RPGFID > Dunia Lain > RPN > OJ > Tokoh > Hoshiro/Èxsharaèn
Zhaxmâr | Hoshiro/Èxsharaèn | Quésha | Xath | Ulotra | Karl | Zèrræ | Fösh | Lilíllth | Stãsh | Dhran(eff) | Zarâchn 14-M | Frugal | Myu | Mark | Joe | Zhârashq

<updated! 08/02/2006>

He he, pemimpin utama RPG Fantasy Indonesia sengaja keluar terakhir, karena toh pembaca pasti sudah bosan dengan Èxshan (aku ada di mana-mana sih...), justru Stãsh dan Dhranèff paling jarang bicara dan susah ditemui. Bagaimana sih profil Èxshan di Our Journey?

History of Life

Rata-rata sejarah ini disesuaikan dengan keinginan Èxshan yang tidak pernah bisa terwujud di dunia nyata (misalnya berbicara dengan hewan, jadi peternak dan tinggal di desa, jadi polisi, dan banyak lagi... dasar anak pengkhayal!)

Èxshan dilahirkan tanggal 9 bulan 6 tahun 154800 H.R. (yang menurut penanggalan kita, tiga hari lagi berulang tahun ke-19. Wah, sudah tua ya...) di kota kecil Xanâdhí, subkingdom Chad Dulûm. Walau demikian, ia tinggal di Peternakan Maro. Yang sudah membaca Chapter 12 (The Second Prophecy) pasti sudah tahu kalau Peternakan Maro sudah dianggap sebagai kota satelit independen dari kota Xanâdhí, yaitu kota yang bebas mengurus rumah tangganya sendiri. Walau begitu, Èxshan dilahirkan di Xanâdhí karena di Maro tidak ada bidan. Èxshan tinggal bersama kedua orang tua, nenek (dari ibu), kakak perempuan, dan lima orang pekerja peternakan.

Nama Hoshiro sebenarnya tidak ada dalam UiL. Ibu Hoshiro meminjamnya dari bahasa negeri seberang (yang sampai sekarang belum disinggung di OJ), yang dalam dunia kita sepadan dengan kata dari bahasa Jepang hoshi yang berarti bintang. Menurut orang tua, Hoshiro lahir tepat saat ada bintang jatuh. Itu sebabnya nama Hoshiro muncul.

Semasa kecil, Hoshiro sudah mendapat berkah sendiri. Tepat karena berelemen Éar, tapi lebih karena itu, Hoshiro mampu berkomunikasi dengan alam. Jadi, Hoshiro bisa mengetahui kapan hujan akan turun dan reda, kapan musim yang baik untuk mulai menanam kentang, dan sebagainya. Hoshiro juga bisa berbicara dan mengerti bahasa binatang, sehingga binatang ternak (sapi, babi, kuda, domba, dan banyak lagi) banyak yang menyukainya. Sebagai akibatnya, dulu Hoshiro cenderung pendiam dan jarang bergaul. Hoshiro lebih sering menyendiri dan menggembala daripada bergaul, walaupun ayah Hoshiro lebih menganjurkan untuk meninggalkan pekerjaan sejenak dan pergi ke Xanâdhí untuk bermain. Kegiatan selengkapnya Hoshiro bisa dibaca di bab pengenalan (Chapter 4: Hoshi no Ranchero).

Sekitar umur 10 tahun, Hoshiro memutuskan untuk mencoba lebih bergaul dengan orang. Caranya, ia ikut kakaknya mengantarkan susu ke Xanâdhí. Sejak itu, ia mulai banyak mempunyai teman. Satu-satunya hal yang tidak ia lakukan adalah pergi ke sekolah, walaupun ayahnya juga menganjurkan untuk itu. Semakin dewasa, ia mulai bergaul dengan semua orang, termasuk ksatria dan prajurit; bahkan ia mendapat banyak ilmu dari mereka. Baru pada waktu itu ia mengenal sihir, dan anehnya ia bisa melakukannya. Padahal, dalam sejarah keluarganya, tidak ada yang dapat menggunakan sihir.

Menjelang umur 17 tahun, ia mulai bingung menentukan karsh. Ia menginginkan menjadi peternak, tapi pada saat yang bersamaan ia juga ingin bekerja sebagai ksatria atau prajurit. Orang tuanya membebaskan pilihan karsh-nya, namun ia tetap saja bingung. Seperti yang bisa dibaca di Chapter 4, akhirnya ia memilih Ranchèr (peternak) sebagai primari i karsh dan Pölisia (bisa ditebak, polisi) sebagai sècöndari i karsh. Baru kelak, selewat Chapter 16 (An Unbelievable, Unexpected Meet at the Capital), ia akan mengubah karsh-nya itu menjadi seperti sekarang, yang bisa kalian lihat di halaman Yang Terpilih.

Characteristics

Banyak yang bilang karakteristik Èxshan terpengaruh elemen, dan itu memang benar. Bila belum kenal pada seseorang, ia akan cenderung diam, namun jika sudah kenal dan akrab, ia bisa menjadi cerewet bukan main. Ia juga betah berada di alam bebas tanpa melakukan apa-apa untuk waktu yang lama. Walaupun belum dirilis, kelak selepas Chapter 26, ia akan sedikit mewarisi sifat dari elemen Dâr akibat tragedi yang menimpanya (wah, bocoran cerita nih...): ia akan lebih diam dan dingin dari sebelumnya.

Berkat penyusunan karsh, kemampuannya menjadi cukup standar. Tentu saja, karena pengaruh karsh Pölisia yang berada di primari i, maka ia memiliki kelebihan di AGL dan STR. Karena pengaruh karsh Ranchèr yang berada di sècöndari i, ia juga memiliki kelebihan MP dan seluruh statistik magi, yang ditambah sedikit bonus dari xandhium i karsh 1-M-nya: penggembala.

Magi

Terbawa pengaruh elemen sejak lahir, ia hanya menguasai mantra Éar. Walaupun begitu, ia mulai merambah mantra elemen lain, seperti Fir, Wâr, dan Lír. Tampaknya ia ingin meraih elemen Gaiar, tapi siapa yang tahu...

Berikut ini daftar sihir dan teknik IP yang telah ia kuasai sejauh ini, tertulis dalam UiL.

Éar i Magi (Mantra Éar)

Level 1-5 golongan Quak, menimbulkan gempa bumi. Level A untuk golongan ini bernama Chaös-Quakh.

Level 6-10 golongan Gravitum-A, menghilangkan gravitasi untuk mengangkat musuh, kemudian memunculkan gravitasi tiba-tiba untuk menghempaskan musuh ke tanah. Level A bernama Gravitum-nun.
Ini juga mengundang perdebatan karena Èxshan langsung menguasai Gravitum-Anthí (Lv 10) tanpa menguasai Gravitum-Anth dan Gravitum-Ankh (lihat Chapter 15: My Destiny shall Take Me There).

Level 11-15 golongan Rökka, mengeluarkan sejumlah batu. Level A bernama Rökka-Rain.

Level 16 golongan Gravitum, kebalikan dari mantra Gravitum-A, menyebabkan medan gravitasi yang sangat kuat untuk menghempaskan musuh ke mana saja (biasanya sesuai arah gravitasi Gaia, yaitu ke bawah).

Cura i Magi (Mantra Penyembuh)

Mantra yang ia kuasai agak acak-acakan, semisal golongan Pöisöna yang menyembuhkan racun, Chaösa yang menyembuhkan kebingungan, Cure yang mengembalikan beberapa HP, dan banyak lagi. Karena itu, daftar ini baru akan diisi kalau semuanya sudah lengkap.

Xandhium i Èlemènta i Magi (Mantra Elemen Lain)

Ini terdorong keinginannya yang timbul saat melihat Xath merapal api dengan enaknya. Sejak itu, ia mulai belajar mantra Fir. Karena cukup banyak mantra elemen lain yang ia kuasai, walaupun sedikit-sedikit, daftarnya tidak dimasukkan di sini (terlalu repot menulisnya satu-satu).

IP qu Tech (Teknik IP)

Ada dua teknik IP yang sudah ia kuasai. Yang pertama, bagi sebagian besar orang, terutama bagi bangsa Èlf, terdengar tidak masuk akal karena ia menguasainya begitu saja. Yang kedua malah muncul begitu saja sewaktu ia mematahkan kutukannya (baca bab 26).

Quadracrépthanth (yang sering disingkat Quadrac), sebenarnya adalah mantra status Poison yang sangat kuat, terutama bagi musuh berelemen Dâr; sekalipun demikian, teknik IP ini nyaris tidak pernah meleset. Mengurangi 400 HP tiap detik. Rekor sampai sekarang, yang ia pegang, adalah 47,33 detik.

Gaia Anum qu Merc-nun Irashq (Amarah Tanpa Ampun Sang Putra Bumi). Ini hanya sekali terjadi, yaitu pada bab 26, dan belum pernah digunakannya kembali sejak itu. Damage yang dihasilkan tergantung jumlah elemen yang dikuasai dan seberapa kuat elemen itu sudah dikuasai. Untuk Èxsharaèn, baru ada tiga elemen yang memberikan damage besar dengan teknik ini.

Statistics

Statistik Èxsharaèn ada di halaman Yang Terpilih.

From the Author...

Wah, aneh juga mengomentari tokoh sendiri... Aku usahakan nggak berat sebelah deh.

Paling tidak, karakter ini sudah mewakili keinginanku yang sebenarnya. Beberapa sifatku juga sudah masuk sejak lama. Semua keinginanku di dunia nyata (jadi peternak, hidup di pedesaan, jadi polisi, berpetualang, banyak deh!) terwujud di sini. Tentu saja, kutukan pada tokoh ini dibuat untuk mengimbanginya (bukan berarti aku yang sebenarnya juga terkutuk lho!). Satu saja yang kurang, sisi sentimentalnya agak kurang tampak dan kelihatan disembunyikan dalam-dalam, tapi ini sesuai dengan keadaan sebenarnya. Yang belum keluar adalah sisi egoisnya. Nanti, selepas bab 26, setelah tokoh ini memiliki elemen Kegelapan (Dâr), kukira sifat-sifat jelekku baru akan keluar (he he he... jadi malu nih...).

Sebenarnya, tokoh ini adalah adaptasi dari tokoh utama Final Fantasy VII, Cloud Strife. Aku memang suka pada tokoh ini sejak pertama kali main FF VII tahun 2003 lalu. Makanya, sejak namanya selalu aku ubah menjadi Èxsharaèn, aku memutuskan memasukkan nama itu ke dalam OJ (dan sekarang menjadi nama alias tetap di samping nama alias lainnya). Sifat-sifatnya juga sedikit mirip denganku (kecuali sombongnya, lain mah!), jadi rasanya karakter ini pas sekali mewakili aku. Toh, wujud Èxsharaèn sudah berubah banyak dari Cloud, jadi jangan khawatir tertukar (tunggu gambarnya).

Secara umum, aku suka tokoh ini. Bukan karena dia adalah aku, tapi karena beberapa sifatnya. Nanti, setelah ia berhasil mengatasi kutukan dalam dirinya, aku rasa tokoh ini akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tunggu saja!

Theme Song

Lagu tema milik Èxsharaèn sebenarnya ada banyak (karena sebenarnya ia juga menulis lagu sepanjang perjalanannya), namun yang digunakan adalah yang berikut ini. Lagu ini diciptakan begitu saja dalam bab 22 (Across the Sea). saat pergantian tahun ke 154818 H.R., karena dia kalah dalam permainan menyambung bait. Walaupun diciptakan sekilas, maknanya cukup dalam, sehingga diceritakan semua orang yang mendengarnya terdiam cukup lama untuk mendalaminya.

Di kehidupan sebenarnya, lagu tema ini adalah lagu tema pertama yang kelar setelah lagu tema Our Journey sendiri. Penulisan lagu tema ini memakan waktu yang cukup lama sebelum akhirnya kelar. Èxshan ingat menulisnya menjelang hari-hari terakhir masa SMA. Waktu itu, entah mengapa Èxshan merasa tidak ingin melepaskan masa SMA, namun sekaligus juga tidak ingin mengulanginya sekali lagi. Sementara merenungi hal ini, akhirnya Èxshan sadar semuanya akan tetap berlalu, tak peduli apa yang akan Èxshan lakukan. Kedua hal yang bertolak belakang ini akhirnya dituangkan ke dalam sebuah lagu yang cukup unik. Dimulai dengan hanya satu baris, tiap bait ditambahkan satu baris hingga mencapai sepuluh baris, kemudian berkurang lagi hingga lagu ditutup dengan satu baris yang sebenarnya menyalin judul. Lagu ini pun diberi judul Farewell My Past, walaupun saat itu lagunya tertulis dalam bahasa Indonesia. Barulah dari sana tim Our Journey menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris dan terakhir UiL. Penulisan lagu ini sendiri tidak selesai dalam satu hari; Èxshan membutuhkan beberapa hari untuk menyambung bait demi bait sehingga tercipta suatu jalinan cerita yang utuh: mencerminkan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan sekaligus. Lagu tema ini baru masuk ke dalam Our Journey sekitar empat bulan setelah diciptakan (soalnya aku menunggu waktu yang tepat untuk memasukkannya ke dalam cerita, dan akhirnya terpikirlah bab 22).

Makna lagu ini sendiri bisa dibilang cukup dalam. Sesuai dengan jumlah baris, lagu ini mencapai klimaksnya di tengah lagu (dengan 10 baris) dan perlahan-lahan menurun ke antiklimaks hingga akhir lagu. Èxsharaèn menceritakan masa lalu yang semula dibencinya; namun seiring ia menyukainya, masa itu segera berlalu. Pun, akhirnya ia sadar, ia harus tetap melangkah ke masa depan, meninggalkan semuanya di belakang sebagai sebuah memori indah yang pernah ia rasakan.

So, here are the lyrics... Terurut, tertulis dalam UiL, bahasa Inggris, baru bahasa Indonesia. Jangan heran kalau di beberapa tempat tenses bahasa Inggrisnya agak acak-acakan; sengaja dibuat begitu (toh dia sebenarnya mengucapkannya dalam UiL, jadi nggak masalah kan?).

Èsth qu Vast, Farh-èndh

Èsth il rast èst-nun zhaxq shalla èsth il...

Suppa i kolléan-shæ vèst-is
Chrono fash barâgni

Èst, horréa i iylnas
Nèst, horréa-nun i iylnas
Mar i una tarh vash

In-münchoa il fa volma horréa-nun i yasna
Hæsta il èsth qu farrh um rèalithíun
Farrhun um fèrrazh qu shalla férrazhun
Unia i horréanst qu vashl unh

Chrono i vahl nun-èst finnh pahlst in
In-suna harrth qu èsth
Igna un fahi qas èxum i èsth
Zhèst, ignas un halla èxum-nun i èsth, nun
Zhèst, chrono halla bash unvèrsa

Chrono i Hath warhni in dutann
Math, slavun,
Èsth shlan i yagna unia i garnth lèst
Shalla-nun èsth faria in chav, shalla-nun
Sorréa
Unia i, èst in isth, horréan i, èst

Qarq i èsth öbstanta i harh
Jath i èsth i gagna, yagna
Qu èsth shallill faphar in dorrhian i fanfarun
Qu kalshna vèst
Warnath il than qu èsth in èndh i unia
Crèst, in manth il èsth qu rèalith
Qu summn i farh-èndh

Thalla i èsth in hastæn illath innum
Qu stappia èrnt farrh il illias
Èrnt dorrhian i frazzhun-nun
Qu, in rèalithum, èst dorrhian-èxa i bragn
Unia qu garrhwa-sthæst shalla xan il èsth nadna pal
Unium-tassh qu marhwa-sthæst shalla qarqantum-il
In manth il èsth qu rèalith
Èsth qhall-nun harlth i farh-èndh

Chrono i Ramth suppa il jagna-nun
Forsan sthæst èrnt farrh il illias
Sorréa chronum il crath salm
Am èsth il sörra-valgna
A, sarrth söm crua il Chrono i Ramth
Zhum, unium-varn hallum
Shalla summan arâghna il jaghnum-usn
Darth-nun i dötta-chagna, no more chance
Èrnt shlanum i one more chance

Èsth chrag in shalma in farh
Mèmön i vast èst vahl ilst in aragna uru
Kash una èst in shalmun
Shalmun qu sahn i parâdas
Qu final i sahna taru in horréum
Crèst, final i èsth hanth
Qu shalla darnast
Qu shalnun oban-sthæst
Qu shalnun comman-sthæst
In èsth qu harpna

Èsth illath sharn
In unita bagnum shalla i èndh
Èsth bagnuswa èst; sorréa èsth shalla èndha
Èsth illath sharn
In unita mathin shalla i farh-èndh
Èsth mathanwa èst; sorréa èsth shalla farh-èndha
Èsth illlath sharn
Chrono i Ramth il crua-nun èst
Crèstha, Asna i fathn-ulli qu sthæst

Èsth gargnaumwa-il another chance
Qu qarph in vast
Aprhön qu shanth hadum-sthæst
Lilan in sahra xanth i hazth karzh
Hathna vèst nath i carla
Ilst arâgnum in barva
Sorrést, landh il in mavga
Xandth qu landhum mar burnum olzzhum

Unita in mavga vèst
Palma i mèmön
Palma-nun i mèmön
Unita il dargna shalla illan Fæst
In èsth qu stèppa
Qu fast
Néo i ast

Èst-nun i haltham
Èsth hillöm i vast
Qu shalla èsth farh in
Sorréan èsth shalla i proparé
Sorran i sonar i marn
Qu bargna-imma

Crèsthun parh thörnum i tarh
Crèsthun marth vark i yhant
Èsth fæst né marnu i stèpphun
Karthna-il spirita i marln
Spirita ilst vast

Chrono-sthæst shallma èndh
Nun ilath sarn i
Vasrrhun gasshun
Unita shalla merqan-il

Sorréan
Èsth il-nun qu vast èst
Èsth il déathun vèst, crèst résurrècthun èst

Chrono-sthæst il èndh hæst
Sorréan allâth qu söngum

Èsth qu vast, farh-èndh...

Farewell My Past

I don’t know what to say...

It’s as if it were yesterday
When the time started to fly

Those perfect moments
Even those imperfect moments
So fast will they pass

When first facing those unhappy ones
So strong my will that I just wanted to run away
Run away from the chains will tie
All over the happiness greatfully I like to die

The wheel of time never stops rolling
Sometimes I regret
What I’d felt, said and done
Wish they’d not got supposed to be
Wish time could’ve run back against

Mr. Chronus keeps on His job
And slowly
I started to turn it all over into my own
No more did I felt hates; no more
These days
Everything is just... fun

I passed all the heavy tracks easily
I stepped on my way steadily; be sure
That I was going into the gates of wins
And it got opened for me already
That was when I finally realized
It would come: goodbye

I started to lose all my spirits
To step on any longer, any further
Into the gates of freedom
That is the exit of my togetherness
All I’d built would be just left over
All chains I’d tied would’ve be just loosened
That was when I finally realized
I didn’t want to say goodbye

The Father of Time seems doesn’t care
Forcing me to keep going away
Now the time is running out
And I felt more pain
A, is the Father of Time so cruel; is He?
That all the living things
Must lie on what He wants
Isn’t there just a little chance anymore
To start it all with one more chance

I could only just make it on my mind
The past memories did streamed like a river
Again, I remembered those times
Times full of tires in tries
Which turned into times full of joys
Finally, I think I started to understand
What had to be happened
That I could pass them not
That I could command them not
As I wanted them to be

I know now
Every start has its end
I have started, now shall I end
I know now
Every meeting has its farewell
I have met, now shall I apart
I know now
The Father of Time is not as cruel as He were
He truly is, very kind of me

I’ve been given those chances
To enjoy all the pasts
Loving what I hated
Tasting what the world really tasted was
It’s been so long this ship
Being on the stormy sea
now the land has been seen
It’s time to land and all must change

It’s clear now
Sweet memories
Bitter memories
All must I leave behind
With my steps
Into my future
A new one

Can I deny not
I miss all those pasts
Which must I leave behind
Now must I be ready
To face a brand new sunrise
That is, brighter than ever after

Even it’s full of sharp thorns
Even it’s spread full of deep valleys
I will keep my steps up
With the spirit of struggling
Spirit of my past

My time shall be over soon
It’s no use
To grumbling over it again
All must be done

Now...
I’m not the one I were
I’ve been dead; now I’m relived

My time has been over now
It’s time to raise my voice and sing:

Farewell my past...

Selamat Tinggal Masa Laluku

Aku tak tahu apa yang harus kukatakan...

Rasanya baru kemarin
Waktu mulai bergulir

Saat-saat bahagia itu
Bahkan saat-saat tidak menyenangkan
Begitu cepatnya akan berlalu

Pertama menghadapi situasi yang tidak menyenangkan
Betapa inginnya aku berlari dari kenyataan
Berlari dari belenggu yang akan mengikat
Semua kebahagiaan yang begitu nikmat

Roda waktu pun tak berhenti bergulir
Sesekali kusesali
Apa yang telah kualami
Andai semuanya tak perlu terjadi
Andai waktu bisa berputar kembali

Tuan Waktu terus menjalankan tugasnya
Dan perlahan
Mulai kunikmati semua keadaan
Tak lagi aku merasa benci; tak lagi
Sekarang
Semuanya justru menyenangkan

Kulalui berbagai rintangan dengan ringan
Kumelangkah dengan yakin dan pasti
Bahwa aku akan menuju pintu gerbang kemenangan
Yang sudah terbuka
Menantiku untuk mengakhiri semua
Justru saat itulah aku sadar
Akan datangnya Sang Perpisahan

Aku mulai kehilangan semangat
Untuk melangkah lebih jauh lagi
Menuju pintu gerbang kebebasan
Yang sebenarnya adalah pintu keluar kebersamaan
Semua yang telah kubangun akan kutinggalkan begitu saja
Semua tali yang telah kuikat harus dilepaskan
Saat itulah aku sadar
Aku tak mau menyongsong Sang Perpisahan

Bapa Waktu seakan tak peduli
Memaksaku terus melangkah pergi
Kini waktunya tinggal sedikit
Dan aku semakin sakit
Ah, sebegitu kejamnya kah Sang Bapa Waktu
Sehingga semua makhluk bernyawa
Harus tunduk pada kehendakNya
Tak adakah setitik kesempatan lagi
Untuk memulainya sekali lagi

Aku hanya bisa merenung
Memori masa lalu pun mengalir bagai anak sungai
Kembali kuingat masa-masa itu
Masa-masa penuh pencobaan
Yang akhirnya berbalik penuh kegembiraan
Namun, rasanya mulai kusadari
Apa yang harus terjadi
Yang tak mungkin kuhindari
Yang tak mungkin kuperintah
Sesuai apa yang ingin kudapat

Aku mulai sadar
Tiap awal ada akhir
Aku telah mengawali; kini saatnya mengakhiri
Aku mulai sadar
Tiap perjumpaan ada perpisahan
Aku telah berjumpa; kini saatnya berpisah
Aku mulai sadar
Bapa Waktu tak sekejam itu
Justru Ia amat baik padaku

Aku telah diberi kesempatan
Menikmati masa lalu
Mencintai apa yang semula kubenci
Mencicipi sedikit asam garam kehidupan
Telah lama bahtera ini
Terombang-ambing dalam badai
Kini daratan telah kelihatan
Saatnya menepi dan suasana berganti

Jelaslah sudah
Kenangan manis
Kenangan pahit
Semuanya akan tertinggal di belakang
Seiring jejak langkahku
Menuju masa depan
Masa yang baru

Tak dapat dipungkiri
Aku merindukan masa lalu
Yang harus segera kutinggalkan
Kini aku harus siap
Menyongsong matahari pagi
Yang lebih cerah

Walaupun penuh duri tajam
Walaupun bertebaran jurang dalam
Aku akan terus melangkah
Diiringi semangat berjuang
Semangat dari masa lalu

Waktuku hampir berakhir
Tak ada gunanya
Berkeluh kesah
Semuanya harus terjadi

Kini
Aku bukan yang dulu lagi
Aku telah mati namun hidup kembali

Waktuku telah berlalu
Kini saatnya untuk bersenandung

Selamat tinggal masa laluku...

Copyright © 2004 RPG Fantasy Indonesia. All rights reserved.

Butuh peta? Silakan minta di sini:

Our Journey © 2003, 2004 Our Journey team. All rights reserved.

Èsth qu Vast, Farh-èndh/Farewell My Past/Selamat Tinggal Masa Laluku © 2004 Èxsharaèn. All rights reserved.